MAARDANI 2 adalah sequel filem pertama Maardani tentang kisah penyiasatan polis wanita tentang kes bunuh dan rogol wanita oleh seorang psikopat dan juga seorang pembunuh bernama Sunny. Filem ini memang cukup menarik kerana watak jahat Sunny yang bijak serta semangat Rani Mukerji yang membawa watak SP Shivani Shivaji Roy memang terkesan di hati.
Sunny watak penjahat kejam yang merogol dan membunuh wanita telah mendapat hebahan dari media dan SP Shivani Shivaji Roy telah ditugaskan untuk menyiasat kes ini. Pelbagai wanita telah di rogol dan diseksa oleh beliau. Kalau anda menonton filem ini anda akan melihat kekejaman beliau. Memang psiko watak ini.
Tiada super fighter ala Tamil tapi sebuah filem penyiasatan seorang polis biasa sahaja dan bagaimana ia memerangkap Sunny yang yang memendam geram kepada SP Shivani Shivaji yang telah menghinanya ketika wawancara. Lakonan Vishal Jethwa sebagai Sunny memang terbaik sebagai penjahat berjaya menyusup ke balai polis sebagai penjual air pekak dan bisu dan pada masa yang sama mengutip rancangan SP Shivani Shivaji menangkapnya tanpa diketahui bahawa dia yang menyamar.
Filem MAARDANI 2 ini tidak berjela-jela, straight to the point dimana anda tahu pembunuhnya dan bagaimana ia membunuh serta melihat polis dipermainkan oleh beliau. Geram rasanya melihat heroin ini tak sedar bahawa pembunuh tersebut di depan matanya.
REVIEW MAARDANI 2
Filem yang baik dari segi plot perjalanan fielm yang penuh suspen dan tanda tanya. Watak antogonis ini aku berikan markaj penuh kerana memang cukup jahat si Sunny ni yang mempunyai kelebihan menyamar menjadi penjual air dan sami.
Rani Murkeji admin agak terkejut ia boleh membawa watak polis wanita semenjak sequel pertama lagi, Inilah kematangan pelakon India seperti Hitrik Roshan yang berbeza membawa watak Anand dalam filem Super 30 dan Salman Khan. Giliran Rani Murkeji lari dari watak cinta kepada watak polis yang hebat.
Untuk admin berikan 4.8/5 untuk filem Mardaani 2 ini.
SINOPSIS ( dari blog https://www.tentangsinopsis.com/sinopsis-film-mardaani-2)
Kisah berawal di Kota, Rajasthan, seorang psikopat muda, Sunny (Vishal Jethwa) menculik seorang gadis muda Latika melalui tipu daya. Dia sedang berada di pasar malam dan melihat sepasang kekasih bertengkar. Lalu melintasi si pria Dia mengambil ponselnya dan di mobil Sunny menelepon wanita itu dan berkata kalau pemilik ponsel mengalami kecelakaan. Mereka berdua bertemu dan gadis itu minta diantar ke rumah sakit tempat pacarnya kecelakaan. Sunny membawanya, dengan secara brutal Dia menyiksa, dan menganiaya / p3**rk*o**sa gadis itu, dan kemudian membunuhnya.
Keesokan harinya, SP Shivani Shivaji Roy (Rani Mukerji) memeriksa kasus tersebut, dengan alasan bahwa ia telah dibunuh, dan ada memar besar di bagian dalam, serta bagian luar tubuh. Seorang polisi setempat mencurigai kalau pelakunya adalah sang pacar. Akan tetapi SP Shivani tak berpendapat begitu karena Ia tahu ciri-cirinya bahwa pelaku adalah bertangan kidal ketika melihat luka-luka yang ada. Dia juga memeriksanya di ruang otopsi lalu dengan izin kepala polisi membentuk tim barunya sendiri.
Sementara itu Sunny bekerja untuk seorang politisi, Vipul Beniwal(Sunny Hinduja), untuk membunuh lawan-lawannya, dan melalui TV, mengetahui tentang Shivani, yang berjanji akan menemukan pembunuh Latika, gadis itu. Sunny melihat siaran berita televisi itu. Tertantang dengan itu, Sunny bahkan berani menyusup ke kamar rumah SP Shivani Shivaji ketika Dia sedang bertugas dan meninggalkan sebuah pesan kalau Dia ingin menantangnya.
Sunny mempekerjakan Pravin (Vishal Nath), seorang pemuda penjual teh di dekat kantor polisi dan berjanji akan membayarnya 50.000 rupee setiap bulannya. Dia melakukan itu untuk membantu dalam pembunuhan seorang jurnalis.
Sementara Sunny membunuh jurnalis, Pravin membawa istri yang terakhir di mobil ke daerah yang jauh di dekat daerah kumuh, dan mereka berdua mati dalam ledakan bunuh diri oleh Pravin. Dia menggunakan Sari milik SP Shivani Shivaji untuk menggantung jurnalis itu. Sunny menggantikan Pravin sebagai penjual teh, atas nama Bajrang, bisu dan tak bisa bicara. Mereka tak menyadarinya.
Shivani membawa seorang bocah dari daerah kumuh ke kantor polisi, yang juga menjadi saksi ledakan itu. Namun Sunny mendengar pembicaraan itu dan merencanakan sesuatu. Ketika anak kecil itu hendak menjelaskan rincian si pembunuh, perutnya mulai terasa sakit dan dia ingin pergi ke kamar kecil, karena susu beracun yang dibawa oleh Sunny. Sunny, yang sudah berada di kamar mandi, membunuh bocah itu.
Dia membungkus bocah itu dan membuat seolah-lah kabur. Polisi mencari bocah itu. Dia menggantungnya. Sunny memikat media ke arah dirinya sendiri, dan Shivani dengan cepat menunjukkan, bahwa Sunny melakukan ini hanya untuk ketenaran dan kesenangan.
Polisi menemukan mayat gadis lain yang diperkosa dan disiksa oleh Sunny, dan perlahan-lahan, polisi terus menerima amukan dari media dan publik. Kebencian ini meningkat karena kecerobohan polisi ketika seorang gadis, cucu seorang politisi, Govind Sharma, akan dibunuh tetapi akan diselamatkan.
Karena semua ini, Shivani dipecat dari Kota. Namun, karena SP baru akan tiba dalam 2 hari ke depan, Shivani tetap sebagai SP selama 2 hari lagi, dan berusaha untuk menemukan Sunny dalam 2 hari ini.
Suatu malam, Sunny berpura-pura terluka parah oleh orang lain, ia mendapat tumpangan darinya di mobilnya. Ketika dia baru saja akan mencekik lehernya dengan ikat pinggang, Shivani menghentikannya dan mengetahui bahwa penjual teh Bajrang sebenarnya adalah Sunny. SP Shivani Shivaji Roy menghajar Sunny habis-habisan. Tetapi Sunny menusuk dan melukai kakinya, mereka saling kejar-kejaran dan Sunny melompat dari jembatan, Shivani juga ikut melompat namun Dia berhasil kabur.
35 Jam waktu yang tersisa. Shivani memviralkan video tentang wajah Sunny dan esok harinya memviralkan melalui berita di televisi tentang pelaku pembunuhan itu. Sekarang Sunny dalam pengejaran. Dia menutup penampilannya dengan cadar.
Dia melakukan tindakan kejinya lagi, kali ini cucu panditji sebagai korbannya. Seperti cara pertama, mencuri telepon dan menelepon gadis muda itu baha saudaranya kecelakaan. Gadis itu adalah cucu dari Govind Mishra alias Panditji, bosnya yang menyuruh Ia pergi ke luar kota.
Shivani dan polisi lainnya segera bergerak, menyisir segala arah dan kemungkinan tempat untuk menemukan Sunny. Mereka berhasil menyelamatkannya yang diikat dan disembunyikan di sebuah truk dengan terpasang bom waktu. Bom itu meledak namun mereka tepat waktu.
Vinay Jaiswal adalah bos dari Panditi, Sunny menelepon Vinay Jaiswal. Dia ingin sebuah bantuan untuk keluar dari kota sekaligus tugas baru.
20 Jam teringgal sebelum Shivani dipindahkan tugasnya. Shivani masuk acara televisi untuk diwawancarai. Pewawawncara itu terlihat ingin merendahkan derajat wanita. Akan tetapi Shivani dengan tegas menyatakan tentang kesetaraan wanita di depan publik.
6 Jam tersisa, Sunny menelepon Shivani dan menantangnya. Dia ingin mempemalukannya. Mereka sedang bingung siapa target berikutnya. Selanjutnya seorang opsir polisi yang sebelumnya membenci Shivani memberikan info kalau target selanjutnya adalah “Sunanda Chaudhary”, putri dari politisi.
Dia berhasil menculiknnya dan polisi menemukan jejaknya karena Sunny menerebos pemeriksaan polisi. Shivani mengejarnya, namun ternyata Dia hanya seorang umpan yang dibayar Sunny 10.000 rupee. Mereka memeriksa tempat-tempat yang dicurigai sebagai persembunyiannya.
1 jam tersisa. Shivani sibuk menemukan Sunny, dia menemukan rumah yang aneh, di mana tidak ada dekorasi atau lampu besar. Dia masuk untuk diperiksa, dan menemukan bahwa putri pemilik rumah, juga disandera di ruang paling atas, bersama dengan Sunanda, oleh Sunny. Mereka sebelumnya disiksa dengan sabuk olehnya. Ketika Shivani bertanya kepada mereka mengapa mereka membiarkan Sunny melakukan ini, mereka mengatakan bahwa dia akan membunuh putri mereka jika mereka tidak membiarkannya melakukan pekerjaannya.
Shivani masuk dengan pistolnya tetapi Sunny memukulnya dari belakang dengan tongkat hingga Dia pingsan dan terluka parah. Shivani sadar dan Sunny mengancam putri pemilik rumah dengan mengikat sabuk di lehernya. Sunny mengenang tentang masa lalunya ketika Ayahnya menjerat dan membunuh ibunya dengan cara seperti itu hingga masuk penjara. Ktika itu Sunny hanya diam dan tak melakukan apa-apa untuk menolong ibunya.
Sunny menggunakan ayahnya untuk membunuh ibunya. Dia sudah psikopat sejak muda. Bertahun-tahun lalu Sunny memberi tahu ayahnya bahwa ibunya lari dan bersembunyi di teras atas.
Shivani memberi isyarat kepada Sunanda untuk melempar ember-ember cat di dekat Sunny, karena ia adalah pasien penderita asma. Sunny memukul wajah Shivani dengan brutal hingga menodongkan pistol ke kepalanya.
Akhir dan ending cerita film ini ketika Kedua wanita itu, putri pemilik rumah dan Sunanda melempar ember cat itu ke Sunny. Dia kesulitan bernafas dan marah. Shivani berhasil dibebaskan dan giliran Dia memukul Sunny dengan brutal dengan ikat pinggan Dia. Dia menyeretnya ke bawah kerumunan warga dan mempertontonkannya. Sunanda dan putri pemilik rumah juga giliran memukul Dia dengan ikat pinggang itu. Shivani menangis dan film ditutup dengan kata-kata info valid tentang jumlah insiden kekerasan pada wanita yang terjadi di India.
TRAILER
Sunny watak penjahat kejam yang merogol dan membunuh wanita telah mendapat hebahan dari media dan SP Shivani Shivaji Roy telah ditugaskan untuk menyiasat kes ini. Pelbagai wanita telah di rogol dan diseksa oleh beliau. Kalau anda menonton filem ini anda akan melihat kekejaman beliau. Memang psiko watak ini.
Tiada super fighter ala Tamil tapi sebuah filem penyiasatan seorang polis biasa sahaja dan bagaimana ia memerangkap Sunny yang yang memendam geram kepada SP Shivani Shivaji yang telah menghinanya ketika wawancara. Lakonan Vishal Jethwa sebagai Sunny memang terbaik sebagai penjahat berjaya menyusup ke balai polis sebagai penjual air pekak dan bisu dan pada masa yang sama mengutip rancangan SP Shivani Shivaji menangkapnya tanpa diketahui bahawa dia yang menyamar.
Filem MAARDANI 2 ini tidak berjela-jela, straight to the point dimana anda tahu pembunuhnya dan bagaimana ia membunuh serta melihat polis dipermainkan oleh beliau. Geram rasanya melihat heroin ini tak sedar bahawa pembunuh tersebut di depan matanya.
REVIEW MAARDANI 2
Filem yang baik dari segi plot perjalanan fielm yang penuh suspen dan tanda tanya. Watak antogonis ini aku berikan markaj penuh kerana memang cukup jahat si Sunny ni yang mempunyai kelebihan menyamar menjadi penjual air dan sami.
Rani Murkeji admin agak terkejut ia boleh membawa watak polis wanita semenjak sequel pertama lagi, Inilah kematangan pelakon India seperti Hitrik Roshan yang berbeza membawa watak Anand dalam filem Super 30 dan Salman Khan. Giliran Rani Murkeji lari dari watak cinta kepada watak polis yang hebat.
Untuk admin berikan 4.8/5 untuk filem Mardaani 2 ini.
SINOPSIS ( dari blog https://www.tentangsinopsis.com/sinopsis-film-mardaani-2)
Kisah berawal di Kota, Rajasthan, seorang psikopat muda, Sunny (Vishal Jethwa) menculik seorang gadis muda Latika melalui tipu daya. Dia sedang berada di pasar malam dan melihat sepasang kekasih bertengkar. Lalu melintasi si pria Dia mengambil ponselnya dan di mobil Sunny menelepon wanita itu dan berkata kalau pemilik ponsel mengalami kecelakaan. Mereka berdua bertemu dan gadis itu minta diantar ke rumah sakit tempat pacarnya kecelakaan. Sunny membawanya, dengan secara brutal Dia menyiksa, dan menganiaya / p3**rk*o**sa gadis itu, dan kemudian membunuhnya.
Keesokan harinya, SP Shivani Shivaji Roy (Rani Mukerji) memeriksa kasus tersebut, dengan alasan bahwa ia telah dibunuh, dan ada memar besar di bagian dalam, serta bagian luar tubuh. Seorang polisi setempat mencurigai kalau pelakunya adalah sang pacar. Akan tetapi SP Shivani tak berpendapat begitu karena Ia tahu ciri-cirinya bahwa pelaku adalah bertangan kidal ketika melihat luka-luka yang ada. Dia juga memeriksanya di ruang otopsi lalu dengan izin kepala polisi membentuk tim barunya sendiri.
Sementara itu Sunny bekerja untuk seorang politisi, Vipul Beniwal(Sunny Hinduja), untuk membunuh lawan-lawannya, dan melalui TV, mengetahui tentang Shivani, yang berjanji akan menemukan pembunuh Latika, gadis itu. Sunny melihat siaran berita televisi itu. Tertantang dengan itu, Sunny bahkan berani menyusup ke kamar rumah SP Shivani Shivaji ketika Dia sedang bertugas dan meninggalkan sebuah pesan kalau Dia ingin menantangnya.
Sunny mempekerjakan Pravin (Vishal Nath), seorang pemuda penjual teh di dekat kantor polisi dan berjanji akan membayarnya 50.000 rupee setiap bulannya. Dia melakukan itu untuk membantu dalam pembunuhan seorang jurnalis.
Sementara Sunny membunuh jurnalis, Pravin membawa istri yang terakhir di mobil ke daerah yang jauh di dekat daerah kumuh, dan mereka berdua mati dalam ledakan bunuh diri oleh Pravin. Dia menggunakan Sari milik SP Shivani Shivaji untuk menggantung jurnalis itu. Sunny menggantikan Pravin sebagai penjual teh, atas nama Bajrang, bisu dan tak bisa bicara. Mereka tak menyadarinya.
Shivani membawa seorang bocah dari daerah kumuh ke kantor polisi, yang juga menjadi saksi ledakan itu. Namun Sunny mendengar pembicaraan itu dan merencanakan sesuatu. Ketika anak kecil itu hendak menjelaskan rincian si pembunuh, perutnya mulai terasa sakit dan dia ingin pergi ke kamar kecil, karena susu beracun yang dibawa oleh Sunny. Sunny, yang sudah berada di kamar mandi, membunuh bocah itu.
Dia membungkus bocah itu dan membuat seolah-lah kabur. Polisi mencari bocah itu. Dia menggantungnya. Sunny memikat media ke arah dirinya sendiri, dan Shivani dengan cepat menunjukkan, bahwa Sunny melakukan ini hanya untuk ketenaran dan kesenangan.
Polisi menemukan mayat gadis lain yang diperkosa dan disiksa oleh Sunny, dan perlahan-lahan, polisi terus menerima amukan dari media dan publik. Kebencian ini meningkat karena kecerobohan polisi ketika seorang gadis, cucu seorang politisi, Govind Sharma, akan dibunuh tetapi akan diselamatkan.
Karena semua ini, Shivani dipecat dari Kota. Namun, karena SP baru akan tiba dalam 2 hari ke depan, Shivani tetap sebagai SP selama 2 hari lagi, dan berusaha untuk menemukan Sunny dalam 2 hari ini.
Suatu malam, Sunny berpura-pura terluka parah oleh orang lain, ia mendapat tumpangan darinya di mobilnya. Ketika dia baru saja akan mencekik lehernya dengan ikat pinggang, Shivani menghentikannya dan mengetahui bahwa penjual teh Bajrang sebenarnya adalah Sunny. SP Shivani Shivaji Roy menghajar Sunny habis-habisan. Tetapi Sunny menusuk dan melukai kakinya, mereka saling kejar-kejaran dan Sunny melompat dari jembatan, Shivani juga ikut melompat namun Dia berhasil kabur.
35 Jam waktu yang tersisa. Shivani memviralkan video tentang wajah Sunny dan esok harinya memviralkan melalui berita di televisi tentang pelaku pembunuhan itu. Sekarang Sunny dalam pengejaran. Dia menutup penampilannya dengan cadar.
Dia melakukan tindakan kejinya lagi, kali ini cucu panditji sebagai korbannya. Seperti cara pertama, mencuri telepon dan menelepon gadis muda itu baha saudaranya kecelakaan. Gadis itu adalah cucu dari Govind Mishra alias Panditji, bosnya yang menyuruh Ia pergi ke luar kota.
Shivani dan polisi lainnya segera bergerak, menyisir segala arah dan kemungkinan tempat untuk menemukan Sunny. Mereka berhasil menyelamatkannya yang diikat dan disembunyikan di sebuah truk dengan terpasang bom waktu. Bom itu meledak namun mereka tepat waktu.
Vinay Jaiswal adalah bos dari Panditi, Sunny menelepon Vinay Jaiswal. Dia ingin sebuah bantuan untuk keluar dari kota sekaligus tugas baru.
20 Jam teringgal sebelum Shivani dipindahkan tugasnya. Shivani masuk acara televisi untuk diwawancarai. Pewawawncara itu terlihat ingin merendahkan derajat wanita. Akan tetapi Shivani dengan tegas menyatakan tentang kesetaraan wanita di depan publik.
6 Jam tersisa, Sunny menelepon Shivani dan menantangnya. Dia ingin mempemalukannya. Mereka sedang bingung siapa target berikutnya. Selanjutnya seorang opsir polisi yang sebelumnya membenci Shivani memberikan info kalau target selanjutnya adalah “Sunanda Chaudhary”, putri dari politisi.
Dia berhasil menculiknnya dan polisi menemukan jejaknya karena Sunny menerebos pemeriksaan polisi. Shivani mengejarnya, namun ternyata Dia hanya seorang umpan yang dibayar Sunny 10.000 rupee. Mereka memeriksa tempat-tempat yang dicurigai sebagai persembunyiannya.
1 jam tersisa. Shivani sibuk menemukan Sunny, dia menemukan rumah yang aneh, di mana tidak ada dekorasi atau lampu besar. Dia masuk untuk diperiksa, dan menemukan bahwa putri pemilik rumah, juga disandera di ruang paling atas, bersama dengan Sunanda, oleh Sunny. Mereka sebelumnya disiksa dengan sabuk olehnya. Ketika Shivani bertanya kepada mereka mengapa mereka membiarkan Sunny melakukan ini, mereka mengatakan bahwa dia akan membunuh putri mereka jika mereka tidak membiarkannya melakukan pekerjaannya.
Shivani masuk dengan pistolnya tetapi Sunny memukulnya dari belakang dengan tongkat hingga Dia pingsan dan terluka parah. Shivani sadar dan Sunny mengancam putri pemilik rumah dengan mengikat sabuk di lehernya. Sunny mengenang tentang masa lalunya ketika Ayahnya menjerat dan membunuh ibunya dengan cara seperti itu hingga masuk penjara. Ktika itu Sunny hanya diam dan tak melakukan apa-apa untuk menolong ibunya.
Sunny menggunakan ayahnya untuk membunuh ibunya. Dia sudah psikopat sejak muda. Bertahun-tahun lalu Sunny memberi tahu ayahnya bahwa ibunya lari dan bersembunyi di teras atas.
Shivani memberi isyarat kepada Sunanda untuk melempar ember-ember cat di dekat Sunny, karena ia adalah pasien penderita asma. Sunny memukul wajah Shivani dengan brutal hingga menodongkan pistol ke kepalanya.
Akhir dan ending cerita film ini ketika Kedua wanita itu, putri pemilik rumah dan Sunanda melempar ember cat itu ke Sunny. Dia kesulitan bernafas dan marah. Shivani berhasil dibebaskan dan giliran Dia memukul Sunny dengan brutal dengan ikat pinggan Dia. Dia menyeretnya ke bawah kerumunan warga dan mempertontonkannya. Sunanda dan putri pemilik rumah juga giliran memukul Dia dengan ikat pinggang itu. Shivani menangis dan film ditutup dengan kata-kata info valid tentang jumlah insiden kekerasan pada wanita yang terjadi di India.
TRAILER